Autis atau autisme dalah gangguan perkembangan kompleks yang gejalanya muncul sebelum anak berusia 3 tahun. Akibat gangguan ini sang anak tidak dapat secara otomatis belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Timbul pertanyaan dari orang awam, apakah autis bersifat menurun? Apakah penyebab autis? Bisakah disembuhkan? Yuk Moms, coba kita mengenal lebih jauh lagi tentang autis.
Beberapa gejala autisme dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala biasanya dimulai saat masih kecil, bahkan usia 1-2 tahun. Beberapa tanda dan gejala autisme adalah:
Berikut adalah 4 macam autism yang perlu Moms ketahui :
1. Autistic Disorder
Anak tidak memiliki kemampuan memahami permasalahan dari sudut pandang orang lain. Hidup di dunianya sendiri dan tidak memahami peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
2. Asperger Syndrome
Jenis yang ini lebih bisa berinteraksi dengan orang lain dan tidak memiliki masalah dalam keterlambatan berbahasa. Bahkan beberapa anak justru memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik tapi hanya pada bidang yang memang disenanginya.
3. Childhood Disintegrative Disorder
Sebuah kondisi dimana anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik, bahasa dan fungsi sosialnya. Biasanya anak yang mengidap jenis penyakit autis ini mengalami perkembangan normal sampai di usia dua tahun. Setelah dua tahun, anak akan kehilangan keterampilan yang diperolehnya secara perlahan menginjak usia tiga atau empat bahkan 10 tahun. Banyak para ahli yang menganggap childhood disintegratice disorder adalah sebagai bentuk perkembangan dari autis itu sendiri.
4. Pervasive Developmental Disorder (Not Otherwise Specified)
Gejalanya lebih kompleks ketimbang tiga jenis autis yang diuraikan sebelumnya. Contohnya tidak bisa menanggapi perilaku orang baik secara lisan maupun non-lisan, tahan terhadap perubahan dan sangat kaku dalam rutinitas, sulit mengingat sesuatu dan lain sebagainya.
Tidak ada yang bisa menyembuhkan autisme, karena memang bukan penyakit. Meski demikian, peneliti menunjukkan bahwa terapi intervensi dini dapat memperbaiki perkembangan anak. Diantaranya :
Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab autisme secara pasti. Meski demikian ada beberapa faktor risiko seseorang mengalami autisme yakni sebagai berikut :
Tidak usah berkecil hati jika Moms memiliki anak yang menyandang autisme. Tentunya semua orangtua mengharapkan anaknya lahir sempurna, tetapi ketika hal tersebut tidak didapatkan, Moms juga tidak bisa berbuat lain selain melanjutkan kehidupan dan berupaya sebaik mungkin untuk sang anak.
https://www.halodoc.com/4-jenis-autis-yang-perlu-diketahui
http://autisme.or.id/istilah-istilah/autisme-masa-kanak/
https://hellosehat.com/penyakit/autisme/